Kenal Lebih Dekat Bu Liwa, Pengusaha Baja Pemimpin Gunung Prisma

Diposting pada

Gunung Prisma, salah satu perusahaan perdagangan terbesar di industri baja Indonesia, tak lepas dari peran Bu Liwa, sapaan akrab Liwa Supriyanti yang kini menjabat sebagai Direktur di perusahaan tersebut. Dengan pengalaman panjang selama hampir 20 tahun di industri baja dan kimia, Liwa ditunjuk sebagai Direktur Gunung Prisma pada 2017. Ia memegang peranan penting selaku pemimpin dan kolaborator bersama tokoh-tokoh utama regional, pemimpin global, serta figur penting lainnya untuk masa depan Gunung Prisma.

Berbekal jam terbang dan keahliannya, Liwa Supriyanti mampu merencanakan serta melaksanakan strategi terbaik bagi kinerja Gunung Prisma. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya siap untuk menjalin kerjasama yang dapat diandalkan, lebih jauh, perusahaan mampu menerapkan pendekatan inovatif dalam meningkatkan skala bisnisnya.

Liwa Supriyanti
Liwa Supriyanti

Membangun relasi berbasis kepercayaan dan kehormatan, Liwa bersama jajarannya selalu menjamin penyediaan solusi baja holistik senantiasa tepat waktu. Upaya ini dilakukan melalui hubungan kemitraan dengan lebih dari 25 pemasok dari negara-negara di Asia, termasuk di antaranya Tiongkok, Jepang, dan Singapura. MelaluiĀ  reputasi kemitraan ini, diharapkan mampu menumbuhkan keyakinan bagi pelanggan dan klien global.

Memulai Karir dari Meja Akuntan

Bu Liwa menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung dan memulai karir pertamanya sebagai akuntan junior di Alumex Dagang Indonesia pada tahun 2006. Sejak mengawali karirnya dari meja akuntan, Liwa mengumpulkan pengetahuan dan pemahaman mendalam seputar dunia bisnis.

Dengan berbagai pemahaman baru yang lebih mendalam serta fondasi pengetahuan berbasis praktek yang kuat, Liwa kemudian berkembang menjadi spesialis di bidang perdagangan yang sangat dibutuhkan. Keahlian merancang strategi, efisiensi, dan ketelitiannya, memungkinkan Liwa membaca momentum terbaik di pasar nasional dan sekitarnya berdasarkan tren dan fluktuasi

Liwa telah berkecimpung di industri baja selama hampir 20 tahun, bukan waktu yang singkat untuk mengembangkan diri dan mendalami bidang baru. Ketekunan dan kegigihannya di bidang ini lantas membuahkan hasil. Di bawah kepemimpinannya, Gunung Prisma mengalami perkembangan pesat hingga menjadi salah satu pemain utama di industri baja nasional, bersanding dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya.

Menyeimbangkan Keluarga dan Pekerjaan

Perubahan aktivitas sebagai wujud kemudahan akses antar manusia merupakan buah dari kecanggihan teknologi, turut membuat batas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan kian samar. Kini, waktu kerja tidak lagi ditentukan dengan istilah jam kerja, sehingga urusan pekerjaan bisa muncul kapan saja sewaktu-waktu, terutama ketika seseorang berada di posisi vital bagi kelangsungan bisnis perusahaan.

Di sisi lain, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas seseorang. Keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan yang tidak dikelola dengan baik rentan menyebabkan demotivasi dalam bekerja. Meskipun tidak mudah, Bu Liwa Supriyanti mampu menyeimbangkan urusan keluarga dan pekerjaannya dengan baik. Meskipun tengah disibukkan dengan urusan pekerjaan, Bu Liwa tetap tidak lupa untuk membagi waktunya untuk keluarga, sebuah prinsip yang selalu dipegang teguh Liwa Supriyanti sepanjang karirnya.

Liwa juga selalu meyakini jika fleksibilitas dan kebebasan untuk memilih menjadi hal yang penting untuk mewujudkan hasil terbaik agar bisnis bisa terus bertahan dan berkembang. Hal ini dibuktikan ketika Liwa Supriyanti memimpin pembangunan pabrik semen berskala besar, mulai dari mengurus perizinan pemerintah, hingga akhirnya membangun perusahaan, Liwa menghadapi berbagai tantangan dengan tenang dan membuahkan hasil memuaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *