Manfaat Imunisasi Tepat Waktu Pada Bayi

Diposting pada

Tubuh bayi lebih rentan terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuh pada bayi belum kuat. Terutama pada bayi yang baru lahir, bahkan cara menggendong bayipun perlu kehati-hatian. Di zaman modern seperti sekarang, Ilmu kesehatanpun terus berkembang.

Seperti imunisasi Bayi di Indonesia, mulai dilakukan pada tahun 1976 (imunisasi DPT) sampai pada saat ini sudang banyak jenis imunisasi bayi, mulai dari yang wajib sampai tambahan.

Berikut manfaat melakukan imunisasi sejak bayi lahir

  • Melindungi anak dari risiko kematian
  • Efektif mencegah penyakit
  • Vaksin melindungi orang lain
imunisasi Bayi
imunisasi Bayi

Jenis imunisasi dasar lengkap untuk bayi

Terdapat dua tipe imunisasi yaitu suntik dan oral dengan cara meneteskan ke dalam mulut.

Vaksin oral berisi bibit penyakit yang masih hidup tetapi sudah lemah, sementara vaksin suntik biasanya berisi virus atau bakteri yang sudah mati.

Sementara itu, pemberian vaksin suntik dengan cara menyuntikkan cairan pada bawah lapisan kulit atau langsung menuju otot, biasanya lengan atau paha.

Kandungan vaksin tetes akan langsung masuk saluran cerna untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dalam usus.

Sementara vaksin suntik akan membentuk kekebalan langsung dalam darah.

Berikut daftar imunisasi dasar lengkap yang wajib untuk bayi beserta jadwal imunisasi bayi dan anak terbaru rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2020:

Hepatitis B (usia 12 jam setelah lahir, 2, 3, 4 bulan)

Polio (usia bayi 0, 2, 3, 4 bulan)

BCG (sebelum usia bayi 3 bulan)

MR/MMR (6 bulan dan 18 bulan)

vaksin DPT, HiB, HB (usia bayi 2, 3, 4 bulan)

Vaksin pentavalen merupakan vaksin kombinasi dari vaksin HB, dan vaksin HiB (haemophilus influenza tipe B).

Jenis vaksinasi tambahan untuk bayi dan anak

anak vaksin

Bayi sangat perlu mendapat beberapa imunisasi tambahan. Pemberian jenis vaksin pilihan tidak hanya pada anak-anak, tetapi orang dewasa sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Berikut daftar vaksin pilihan untuk anak-anak dan orang dewasa:

tifoid (anak usia 24 bulan)

Imunisasi rotavirus (usia bayi2, 4, 6 bulan)

Vaksin PCV ( usia bayi 2, 4, dan 6 bulan)

Vaksin varicella (setelah anak berusia 12 bulan)

Vaksinasi influenza (bayi umur 6 bulan ulang setiap satu tahun)

hepatitis A (bayi usia 12 bulan, ulang 2 kali jeda 6-36 bulan)

HPV (anak usia di atas 9 tahun)

Pemberian imunisasi HPV berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus HPV yang dapat mengakibatkan kanker serviks, penyakit seks menular seperti kutil kelamin, hingga kanker anus dan penis.

Pastikan anda melakukan imunisasi sesuai dengan jadwal umur yang dianjurkan dokter. Untuk mencegah bayi rewel ketika setelah imunisasi, anda bisa menggunakan popok bayi merries yang tipis akan tetapi mempunyai tiga lapisan dan tentunya anti bocor. Bayi akan lebih mudah bergerak dengan nyaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *